Rabu, 28 Mei 2014

Hamil (lagi) :D

Bermacam pikiran lalu lalang di kepala, menguras lebih banyak tenaga dari biasanya. Ada sesuatu yang terasa aneh dalam diri saya. Karenanya saya putuskan untuk pergi ke klinik bersama kedua putri saya pagi ini. Jam 10 lewat, giliran saya masuk ruang periksa. ``Ada yang salah dengan saya, Dok?`` Beliau tersenyum... ``Selamat ya, Bu... jaga kesehatan untuk bulan-bulan ke depan.``
Ternyata hal yang selama ini saya `takutkan` terjadi juga. Hamil (lagi?). Pulanglah saya dengan perasaan bercampur aduk, saya tidak tau apakah saya harus senang, sedih, atau yang lain? Bukankah semestinya saya senang? Marilah menemani saya menangis di pojokan meratapi semua kekhawatiran :(
Tinggal di negeri orang, menemani suami yang sedang sibuk-sibuknya penelitian, membawa 2 putri tersayang bukan suatu hal yang mudah apalagi dunia yang baru ini benar-benar terasa asing. Bukan tidak senang saya hamil, bukan... bahkan akan sangat senang jika saja... jika saja waktunya `pas`. Setidaknya pas menurut saya. 2x hamil, 2x hiperemesis, dan 2 kali opname membuat saya sedikit trauma akan kehamilan... Pengalaman `nyidam` yang luar biasa menguji kesabaran membuat saya (dan suami yang merasa kasihan dengan saya) memutuskan untuk memberi jarak untuk melahirkan anak ketiga, setidaknya setelah kami pulang ke tanah air, sehingga ada banyak sanak dan sodara yang siap membantu setiap saat (ngarep, hehehe). Lha di sini? Sekarang saya tak sendiri, sudah ada 2 putri. Ah.. lagi-lagi saya tidak bisa menghilangkan pikiran-pikiran buruk yang merasuk. Jika Allah sudah berkehendak demikian, pastilah Ia tahu yang terbaik dengan keadaan kami sekarang bukan? ... tapi... tapi kenapa ketakutan itu senantiasa datang?
Hipermesis pada 2 kali kehamilan saya akankah terjadi juga pada kehamilan yang ketiga? Saya tidak sanggup bahkan hanya sekedar membayangkan ketika harus keluar masuk RS gara-gara gejala yang satu ini. 2 kali hamil cukup memberikan pelajaran yang berharga bagaimana saya harus benar-benar bedrest di triwulan pertama dan kedua... hingga menegakkan kepala saja saya tidak bisa. Saya ingat, pada tahun pertama pernikahan kami, bulan keenam dokter memberi kabar bahwa saya hamil, betapa senangnya... yang ditunggu-tunggu selama 5 bulan ini... lantas dimulailah petualangan morning sick dan hiperemesis saya. Saat itu saya kuliah semester 8, baru giat-giatnya penelitian menyelesaikan skripsi saya. Saya orang kimia jadi ketika bertempur di Lab (baca penelitian, wkwkwk) saya siapkan seluruh amunisi dari mulai google, masker, jas lab, spatu, dll, sehingga penampilan saya sedikit mirip astronout daripada mahasiswa, khawatir kandungan saya kenapa-napa, xixixi... H-2 lebaran tahun 2008 saya ingat betul saat itu baru saja keluar RS karena opname...
Pengalaman hamil yang kedua tidak jauh beda. Bolak-balik cuti dari kantor dan terpaksa `ngungsi ke tempat bapak-ibu` karena tiada yang bisa saya lakukan selain berbaring... Kasihan suami yang tetap harus pergi ke kantor dan menjaga putri pertama saya yang kala itu berusia 1,5 tahun. Selama hamil selalu kekurangan nutrisi karena mencium bau makanan saja sudah muntah apalagi memakannya, maka selalu saja ketika periksa saya harus dengan ikhlas bermalam di sana.
Bunda, adakah yang tau apa itu hiperemesis? Hiperemesis atau Hiperemesis gravidarum adalah istilah untuk muntah berlebihan pada kehamilan. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester pertama sebagai akibat hormon kehamilan. Saat muntah, cairan dan garam tubuh terbuang dan terjadi proses “pembongkaran” cadangan lemak. Karena itu, pasien perlu dirawat guna memulihkan metabolismenya.
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan 44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004)
Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira 5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester pertama dan paling mudah disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) . Mual juga dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan. (Walsh, 2007)
Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atu defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akan menjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2004) Info selengkapnya bisa di baca di sini*
Adzan ashar berkumandang, suaranya terdengar dari hp yang tergeletak begitu saja di samping saya. Astaghfirulloh... Jam 15.38,setengah sadar saya layangkan pandangan ke sekitar, ternyata ini cuman mimpi... Mimpi siang bolong karena tak terbiasa bobok siang. Baru ingat ketiduran ketika ngelonin si adek yang sedari tadi sedikit-sedikit merajuk.
Bagaimana seandainya hal itu benar-benar terjadi? Saya lihat si adek masih terlelap di samping saya. Memandang lugunya gadis kecil ini, saya jadi berfikir `siapkah ia punya adik?` Usianya kini 2 tahun 10 bulan.
`Ummi...`
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah : 216)
*(penjelasan diambil dari artikel ilmu-asuhan-kebinanan.blogspot.jp dan gambar dari google.com)

9 komentar:

  1. hoalaahhh trnyata cuma mimpi ya mak,heee... klo sy msh blm mau hamil lagi krn msh kebayang ruang operasi'y,ngeri :D.btw.. salam kenal yah mak...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwwk.... mengecewakan ya Mak? hihi... loh... lha dulu cesar to? :(

      Hapus
  2. Hooo ternyata mimpi.. Tetapi bisa jadi pertanda siap hamil lagi, xoxoxo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Neno, insyaalloh aku siap hamil lagi, apalagi Tiara udah hampir 3 tahun, pas 4 tahun klo skrg hamil punya adik, cuman abinya yg katanya masih gak tega liat waktu hamil, biar lbh fokus sama anak2 dulu ;) #alasan :p

      Hapus
  3. Tetap semangat mak, ada keluaga yang sangat menyayangi emak...

    BalasHapus
  4. Kalau sudah masuk mimpi berarti sebenarnya keinginan diri yang memang mau hamil lagi kali mak.. Kali lho ya :) Btw, saya menominasikan dirimu tuk terima liebster award ya mak.. Semoga berkenan. Ini Blogpostnya http://umminyathaya.blogspot.com/2014/05/liebster-award-tali-hati-para-blogger.html
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejujurnya iya, Mak... wkwkwwkkw....
      Eh, iyakah? maap ini baru baca... masih bisa ikutan kah?

      Hapus
  5. Slam kenal mbk, sy sedang mengalami seperti yg pernah mbk alami, bahkan ketakutan setengah mati pdhal ini kehamilan kedua sy.bolak balik rawat inap dan berurusan dengan selanh infus.masyaallah,rasanya... Bahkan sy tdk bs berfikir lg tentang kehamilan ketiga.kira kira bulan keberapa meredanya mbk?

    BalasHapus