Sabtu, 18 Januari 2014

Welcome Home.... (JoGja, never ending Asia ^^), part 1 :D

Sudah lama ya ternyata tidak meninggalkan coretan di blog ini :) Meski sudah berlalu, tapi kali ini saya pengen menuliskan cerita perjalanan kami pulang ke Indonesia beberapa waktu lalu... Tentunya akan menjadi cerita panjang yang membutuhkan beberapa episod, hihi...
November 2013 Entah mengapa beberapa hari terakhir rasanya kangen banget sama keluarga di Indonesia, saking kangennya sampai kebawa-bawa mimpi... Mungkin inilah ikatan perasaan yang saling rindu, tersambut lewat doa. Beberapa hari setelahnya suami dapat kabar dari kepegawaian untuk mengikuti prajabatan angkatan 23 (angkatan terakhir) tahun 2013 (itu artinya sekitar 2 bulan yang lalu) setelah minta penundaan periode Juli-Agustus 2013 karena suami dikejar-kejar (hihi...) deadline dan belum punya uang saku untuk mudik, haha... Kalau saya tidak salah ingat diberi kabar oleh kepegawaian tgl 12 November 2013 dan harus ikut prajab tgl 23 November-17 Desember 2013. Memang, sebelumya sudah diberi kabar kemungkinan ada prajab lagi akhir tahun, sehingga kami sudah mengantisipasi semua ini, termasuk dari segi finansial. Alhamdulillah beasiswa periode II tahun 2013 juga sudah turun bulan Oktober, sehingga langsung kami alokasikan sebagian untuk bekal pulang nanti. Tapi bagaimanapun persiapan keuangan kami, pemberitahuan yang cukup mendadak (sepekan sebelumnya) membuat kami kelabakan cari tiket pesawat dengan harga miring, alhamdulillah dengan bantuan teman-teman (special thx to p. Pindo, p. Her, dan p. Arif, maturnuwn... :), dapat juga tiket Air Asia tgl 20 November seharga 100.6000 yen untuk kami berempat plus bagasi 20 kg, 4 kali makan dan 2 kali snack... Osaka - KL - Jakarta. Alhamdulillah... :)) dan untuk Jakarta - Jogja kami juga dapet promo Batik Air seharga Rp 415.000 (thx to chemistry travel,Dita ^^) Tiket Kanazawa - Osaka via bus pun sudah di tangan, sekitar 10 ribu yen untuk kami berempat pus diskon untuk suami karena berstatus mahasiswa.
Sebenarnya saya `menyarankan` suami agar pulang sendiri, hemat tenaga, waktu, dan tentunya biaya... (#sok-sokan, padahal dalam Hati yo pengen pulang... >,<) tapi ya itu tadi, seperti biasa... `itu tidak mungkiiiin...`, kata suami, maklum... ini adalah winter pertama bagi saya dan anak-anak, dan saya belum mengenal `medan` winter, jadi... suami sangat-sangat khawatir, hoooraa tegooo, begitu... =,=" apalagi keadaan di sini tidaklah semudah yang dibayangkan, bahkan untuk membeli kebutuhan sehari-haripun (hiperbol :p) harus ditempuh dengan naik sepeda, jalan kaki, atau naik bis dengan jadwal tertentu... dan membawa 2 balita dalam salju yang bertumpuk tebal??? He can`t imagine it, hihi... Tidak ada warung-warung atau penjaja makanan yang biasa kita jumpai di Indonesia, hoho... Padahal, saya tidak apa-apa lho!! Percayalah... tapi suami tak percaya juga, hadeeeh... Saya adalah seorang istri, seorang ibu, insyaalloh daijoubu desu ^^. Tapi... betapapun saya meyakinkan suami, untuk urusan yang seperti ini suami akan berkata `TIDAK`.
Dan perjalanan panjang pun akan kami mulai. Di tengah suhu Kanazawa yang mulai menurun, waktu satu pekan sebelum pulang kami manfaatkan untuk membeli berbagai cenderamata khas Jepang, ngontel ke sana kemari sampai ke Okuwa machi juga, subhanalloh... begitulah asyiknya sebuah keluarga dalam masa-masa perjuangan ^^. Satu koperpun terisi penuh dengan oleh2 dan beberapa bekal baju, maafkan teman-teman, bukan bermaksud tidak mau membantu tapi beberapa kami tolak untuk menitipkan barang ke Indonesia, bukan karena apa-apa tapi lebih karena kerepotan kami membawanya, mengingat perjalanan yang cukup jauh, gonta-ganti pesawat dengan berjam-jam transit plus membawa 2 orang balita pula.
Beberapa hari ini hujan deras menyapa Kanazawa, memang begitulah keadaan cuaca tiap pergantian musim di negri Sakura ini. Selalu ada angin dan badai yang menyapa, disertai hujan deras dan petir yang menggelegar. Sempat khawatir pula dengan cuaca tak bersahabat ini yang akan mengganggu jadwal pesawat nanti. Bismillahi majreha mamursaha...
Jauh-jauh hari saya cerita kepada kedua putri saya bahwa beberapa hari lagi akan menempuh perjalanan panjang pulang ke Indonesia. Terutama kepada si Kakak, karena dia sudah `besar` (4y,7m) jadi sudah harus "bertaggungjawab" membawa dirinya sendiri selama perjalanan, harus bersabar, nggak rewel, dan sementara momong dan "mengalah" dulu sama adiknya. Untuk yang satu ini, saya yakin bisa mengandalkan Salsa. Dan janji kemandiriannya memang bisa dipegang. Kenapa bisa seperti itu akan saya ceritakan Episod tersendiri tentang Salsabila, the strongest one :p setelah selesai menuliskan cerita panjang ini. Saya menyiapkan sendiri keperluan untuk bekal pulang dan beberapa hal ketika kami di Indonesia karena suami harus menyelesaikan beberapa progress dan pekerjaan selama ditinggal. Tentunya beliau terpaksa harus "lembur-lembur" di lab bukan? (Mengatur kembali jadwal, menyusun ulang riset yang terpaksa harus tertunda selama sebulan dengan waktu yang cukup mepet? :)) Hanya antisipasi saja karena beberapa hal akan menjadi jauh berbeda dari sebelumnya ketika pulang (ke Indonesia), hehe... Saya biarkan anak-anak memilih sendiri "mainan" yang akan dijadikan bekal agar asyik di pesawat dan yang akan dibawa mereka pulang. Dan benar saja, 1 tas canklong sudah siap dibawa masing-masing oleh Salsa dan Rara. Sepakat! tas itu harus dibawa sendiri, tak boleh dititipkan ummi atau abi (hihi... let's we see what will be happen ^^)
Episod ini berakhir segini dulu ya... Sudah malam... Mata mulai terpejam (hoaaaheeem :p)
__to be continued^^__

2 komentar:

  1. Wah, seru ya pulang kampung.
    Saya ga kebayang brp KG yg dibawa pulang jika jadi Emak. wong masih sebatas jakarta-yogya aja sudah bawa 2 koper, hehe
    salam kenal, Mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga Mak...
      Senengnya sampe jingkrak2 (:p) ada yang mampir di lapak ini ^^
      Iya cukup rempong bawa 2 krucils yg masih balita nih...
      btw Jogjanya mana? jangan2 tetanggaan lagi :D

      Hapus