Panggil Aku "Dian"

Fadi... itulah panggilan akrabku sekarang, teman-teman kuliah, kenalan, teman-teman seperjuangan, dan rekan suami tersayang memanggilku dengan sapaan akrab, "Fadi". Fadi, singkatan dari nama Fathah Dian. Ya, nama lengkapku adalah Fathah Dian Sari. Dari bayi hingga sekarang, sodara, tetangga, dan hadai tolan dari kampung halaman, juga teman dan guru sekolah dasar, memanggilku "Dian", dan itulah nama panggilan kesayangan, bahkan bapak pun memanggil ibu dengan panggilan sayang "Yan.." mungkin karena sesuai namaku sebagai anak pertama, padahal nama asli ibuku Juriyah... :D Hanya ibu yang memanggilku dengan panggilan spesial, "Ri" dari Sari :) Lalu gimana ceritanya nama panggilanu berubah jadi Fadi? Hmmm... paaanjaaanggggg.... Berawal dari SMP, aku tidak lagi dipanggil dengan panggilan kesayangan, DIAN. Waktu itu ada 4 nama Dian dikelas, yang juga dipanggil Dian. Mungkin karena nama Dian indah dan populer kayaknya sehingga orang tua kami menamai kami dengan nama Dian, xixixi... macam artis saja, dian nitami, dian.a pungki, dll dkk... Dan Dian menjadi nama asing dan satu-satunya di kampung kami. tentunya bapak ibu punya harapan besar menamai anak pertamanya dengan nama Dian bukan? D untuk Desember dan Dian untuk pelita/penerang. Lha ternyata di kota (maklum aku menginjak kota baru ketika SMP ;)... Nama Dian ternyata juga populer untuk anak laki-laki, buktinya di kelas ada yang namanya Dian Ardianto, satu lagi temenku perempuan namanya Dian Pramita... wal hasil jadilah nama panggilanku berubah sejak saat itu. Temen-temen memanggilku dengan nama Fathah. Tapi aku tidak suuuuukkkkaaaaa.... kenapa? tidak ada yang salah dengan nama Fathah, yang slah adalah ketika cuman "dicangking" setengah-setengah... klo dipanggil lengkap sih tak majalah, eh... tak masalah, hihi... lha ini... yang benar adalah Fat-hah... 2 suku kata karena artinya pembuka atau pertama, tapi... lagi-lagi... panggilan itu beda dengan arti sebenarnya karena ternyata dari kata Fathah, biasa muncul panggilan Fat.. Fat.. lebih tega lagi ada yang memanggil, Fet (Fat dibaca jadi fet yang berarti gemuk). Oh tidak... aku tidak suka sangat, hiks... meski benar sih aku itu fet (baca gemuk), huwaaaa.... menangis berdarah-darah (qkqkqk...). Ada juga yang memanggilku, Thah.... Thah???? semakin membuatku menangis... namaku Fat-hah, bukan Fat, Tah, ataupun Fatah... aku tidak suka dipanggil Fatah karena namaku Fat-hah... panggil saja aku, DIAn Apa sih susahnya memangil namaku Dian? Ketika pertama orang tau nama lengkapku, kebanyakan akan memanggil mbak Fathah, kenapa gak Dian? atau Fat-hah? Bukan Fatah. Titik... (hmmm... tarik napas dalam2...) :D Lalu Fadi? dari mana lagi itu? Ceritanya bermula waktu SMA, beruntungnya lagi (sebenarnya pengen nulis celakanya lagi, hihi... ) nama Dian tetap populer di kelasku, ada yang namanya Dian Prihartanto, dan Diyan Faricha... lagi-lagi aku "gagal" memperoleh panggilan kesayangan, DIAN. Karena aku terlihat tidak "suka" dipanggil dengan nama depanku, maka teman-teman akrabku memanggilku dengan nama Fa-Di, Fa dari Fathah dan Di dari Dian. Meski agak gimana tapi tetap lebih baik dari panggilan alternatif pertama. Begitu berharganya nama pemberian orang tuaku, sepertinya setiap ganti sekolah harus ada kendurian ganti nama (hiks...) Dan panggilan Fadi masih melekat dan menjadi sapaan akrab sampe sekarang, meski aku lebih suka dipanggil dengan nama DIAN... Maka jika ada teman yang silaturrahim ke rumah jangan heran jika tidak ada yang mengenalku ketika tanya rumah mbak FADI, taunya rumah mbak Dian ;) Panggil saja aku DIAN, atau Di, untuk Dian lebih menyejukkan seperti panggilan kesayangan. Trimakasih sahabat yang sudah memanggilku dengan panggilan kesayangan,DIAN, atau Di untuk Dian... atau malah bu Adhib sekalian, xixixixi... Yogya, 1 Desember 2013 Di untuk Dian ;)