Minggu, 04 Agustus 2013

Hepi Cooking ^^

Tak terasa sudah 5 bulan aku dan anak-anak menemani suami berjuang di negri orang. Bukan hal yang mudah, tapi tidak juga susah, haha... Saat pertama datang aku mengalami roaming luar biasa, khususnya dengan bahasa dan aktivitas baruku. Tinggal di negri dengan jumlah musim minoritas membuat kami harus selalu berhati-hati dalam memilih makanan, mana yang halal dan boleh dimakan dan mana yang haram. Jurus paling ampuh adalah membeli sendiri bahan-bahan makanan dan memasaknya sendiri.

Wuaduh... seumur-umur selama hampir 6 tahun nikah aku bukanlah koki sejati, yang tadinya pengen bikin telor ceplok jadinya telor dadar wong kuning telornya jadi gak beraturan, xixixixi... maka dengan kondisi sekarang ini mau tak mau aku harus berlatih jadi koki yang handal untuk keluargaku. Apalagi lidah kami benar-benar lidah orang "Jawa" yang menganggap masakan Jepang itu kurang "berasa". Maklum.. suamiku orang pantura, lidahnya tentu pedas dan asin (ya gak, bi?). Nah, kebalikannya, aku orang Jogja 100% yang lidahnya lidah "manis" seperti orangnya (kali ya, wkwkwk... #kidding).

Suami juga buka tipe orang "jajanan" (klo orang Jawa bilang :) jadi ya lengkap sudah karir saya dimulai sebagai seorang koki keluarga yang insyaalloh selalu berusaha menghadirkan masakan yang lezat, bergizi, dan hemat, halalan toyyiban untuk keluarga. Aamiin... ditambah kata penyemangat suami tatkala lagi males masak, "insyaalloh masakan istri lebih barokah untuk suami." :p... cie... cie.. tapi jangan senang dulu, meskipun segala masakan istri bakal dimakan sama suami, suami ternyata juga hobi mengajukan rekues masakan (keseringan nonton youtube pak Bondan sih... maknyus... tapi nek suruh beli ogah... #aneh), wal hasil eksperimen terus jadinya... ya kan, Bi? xixixi... tapi seneng juga, jadi banyak belajar, smoga besok nek pulang ke Indo tetep rajin masak ya meski warung bakso, angkringan, masakan padang, sate, dll selalu siap menyapa orang yang mudah tergoda semacam saia... huhuhu...

Ternyata membuat variasi masakan itu mudah loh... yang penting tau bumbu dasar utama masakan, khususnya masakan Jawa. Apalagi kalau buka bawang, brambang, gula (pasir maupun jawa), garam, cabe, lengkuas, jahe, kemiri, daun salam, dan daun sereh. Wes... pokoknya dengan berbekal bumbu dasar itu kita bisa membuat variasai masakan sesuai selera kita. Contoh mau buat sop.. bumbu dasar brambang (bawang merah), bawang (bawang putih), kemiri, cukup diuleg, tambah mrica, sedikit gula, garam, dan pala... jadi deh, ndak usah itu ditambah segala merk penyedap rasa, apalagi yang punya balita ;). Nah, kalau mau buat masakan bersantan seperti opor, tinggal tambah saja bumbu uleg sebelumnya dengan daun salam, sereh, lengkuas, jahe, dan ditumis, kemudian tambah santan...

Dulu aku paling malas masak karena lihat sederet bumbu masakan di tiap menunya... hadeh... ndelok we wes "memeng" opo meneh masak... Eit... ternyata setelah diamati tiap makanan mempunyai bumbu dasar yang hampir sama, tinggal pintar-pintarnya kita berkesperimen saja. Kalau prinsipku sih.. yang penting "berasa" di lidah  (bukan asin loh..) hehe..

Alhamdulillah untuk mendapatkan bumbu-bumbu masak masakan Indo dan daging halal ada beberapa toko online di sini,  apalagi PPI Ishikawa juga menyediakan distribusi daging halal, so... kuliner seluruh penjuru negri kayaknya bakalan dicoba deh... huehue...

Sudah dulu ya ceritanya, besok sambung lagi, sudah jam 3 lebih ini, mau jemput si kakak dan bersiap menyiapkan menu buka dulu...
Hepi cooking moms ^^

4 komentar:

  1. dimana2 memang masakan sendiri yang paling yahud apalgi lagi negeri orang, btw, lagi dimana mba?
    salam kenal mbak...

    BalasHapus
  2. Huum... Mak, meski ya itu.. harus kreatif tiap hari, xixixi....
    Salam kenal juga Mak Adel, sekarang baru di jepang ini ;)

    BalasHapus
  3. betah mak di jepang? pasti jadi akrab ama sushi, shabu2, dan wasabi ya mak :p
    aku sih ndak seneng masak mak Fadi, ..hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku suka sushi, Mak,,,,! :D
      eh? shabu2 apaan ya? qkqk
      Dulu gak seneng, tapi ternyata tresno masak jalaran soko kulino, Mak :p

      Hapus